Selasa, 06 Desember 2016

Tautomeri



             TAUTOMERI
      Bagi kebanyakan senyawa, semua molekul mempunyai struktur yang sama, apakah struktur tersebut dapat memuaskan atau tidak dinyatakan dengan struktur Lewis. Tetapi ada juga senyawa lain yang ada dalam satu campuran dari dua atau lebih senyawa yang secara struktural berbeda, dan campuran berada dalam kesetimbangan yang cepat. Jika fenomena ini (disebut tautomeri) ada maka ada pergeseran bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. Di dalam peristiwa ini ada proton yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi molekul lain.
     Tautomeri keto-enol
      Bentuk tautomeri yang paling umum adalah tautomeri antara senyawa karbonil yang mengandung hidrogen-α dengan bentuk enolnya.
    
     
         Di dalam hal yang sederhana (R” = H, alkil, OR, dst), kesetimbangan terletak di sebelah kiri. Alasan untuk itu dapat diuji melalui energi ikat. Bentuk keto berbeda dari bentuk enol dalam hal pemilikan ikatan C-H, C-C, dan C=O, di mana enol mempunyai ikatan C=C, C-O, dan O-H. Jumlah energi ikat untuk deret tiga ikatan yang pertama di atas adalah 360 kkal/mol dan untuk deret yang kedua adalah 345 kkal/mol. Bentuk keto lebih stabil sekitar 15 kkal/mol. Jika R mengandung ikatan rangkap yang dapat berkonjugasi dengan ikatan rangkap enol, jumlah enol menjadi besar dan bahkan bisa menjadi dominan. Ester mempunyai enol yang lebih banyak daripada keton. Di dalam molekul seperti asetoasetat, enol juga distabilkan oleh ikatan hidrogen internal, yang mana ikatan ini tidak tersedia dalam bentuk keto.
 
      Bagi fenol yang paling sederhana, di dalam setimbangan ini terletak pada sisi fenol karena hanya pada sisi ini terdapat kearomatikan. Bagi fenol sendiri, tidak ada fakta untuk keberadaan bentuk keto. Meskipun demikian, bentuk keto menjadi penting dan mungkin dominan apabila: (1) adanya gugus tertentu, seperti gugus OH kedua atau gugus N=O, (2) dalam sistem aromatik yang dipadukan, dan (3) di dalam sistem heterosiklik. Bagi kebanyakan senyawa heterosiklik dalam fase cair atau dalam larutan, bentuk keto adalah bentuk yang lebih stabil; meskipun di dalam fase uap, posisi kesetimbangan menjadi berbalik. Sebagai contoh, di dalam kesetimbangan antara 4- pidone 21 dengan 4-hidroksipiridin 22, hanya bentuk 21 yang terdeteksi jika dalam larutan etanol, sedangkan 22 dominan dalam fase uap.

DAFTAR PUSTAKA

Bansal, R. K, 1980, Organic Reaction Mechanisms, McRaw-Hill Publishing Company
Limited, New Delhi.
Ferguson, L. N., 1966, The Modern Structural Theory of Organic Chemistry, Prentice-
Hall of India (Private) LTD, New Delhi.
Isaacs, N. S., 1975, Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Jihn Woley & Sons,
London.
Isaacs, N. S., 1995, Physical Organic Chemistry, 2nd Edition, Prentice Hall, London.
March, J., 1985, Advanced Organic Chemistry – Reactions, Mechanisms, and Structure,
3rd Edition, New York.

15 komentar:

  1. Terima kasih ulasan yang sangat bermanfaat .

    BalasHapus
  2. Terima kasih ulasan yang sangat bermanfaat .

    BalasHapus
  3. terimakasih materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. terimaksih atas maerinya, sangat membantu..

    BalasHapus
  5. terima kasih atas penjelasannya,bolehkan saya bertanya apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan pembentukan keto-enol?terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pertanyaannya ya..Menurut saya, yang mempengaruhi kesetimbangan pembentukkan keto-enol adalah Sifat dari gugus karbonil yang akan di protonasi oleh asam, selain itu , kestabilan antara keduanya juga mempengaruhi proses pembentukkan keto enol..karena perubahan dalam bentuk Tautomeri juga dipengaruhi oleh kestabilan..ya..trmksh

      Hapus
  6. Terima kasih atas materinya sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  7. Terima kasih poatingannya saudari nurma sangat bermanfaat :)

    BalasHapus