Setelah kita mempelajari kimia organik I
dan kimia Organik II, sekarang kita akan membahas kimia organik fisik. Kimia organik
Fisik merupakan kimia organik yang mempelajari struktur, panjang ikatan, sudut
ikatan dan energi pemutusan ikatan dalam molekul organik. Berikut adalah kajian
yang akan kita pelajari di Kimia organik Fisik, diantaranya adalah :
1. Gaya van Derwaals
Gaya Van Der Waals
merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi(tidak
permanen). Kepolaranpermanenterjadi akibat kepolaran ikatan dalam molekulnya ,
sedangkan kepolarantidak permanen terjadi akibat molekulnya terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan
sehingga molekul bersifat polar sesaat secara
spontan . Gaya Van Der Waals dapat terjadi antara partikel yang sama atau
berbeda. Karena Ikatan Van Der Waals muncul
akibata danya kepolaran, maka se makin
kecil kepolara n molekulnya maka gaya
Van Der Waalsnya juga akan makin kecil.
Gaya London
ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
·Jumlah electron dalam atom
atau molekul Makin banyak electron yang dipunyai molekul makin besar gaya
londonnya.
·Bentuk molekul
Molekul yang memanjang/tidak
bulat, lebih mudah menjadi dipole dibandingkan dengan molekul yang bulat sehingga g aya
disperse londonnya akan semakin besar.
Ikatan Van der Waals juga ditemukan pada
polymer dan plastik. Senyawa ini dibangun oleh satu rantai molekul yang memiliki atom
karbon, berikatan secara kovalen dengan berbagai atom seperti hidrogen, oksigen , nitrogen, dan
atom lainnya. Interaksi dari setiap untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Hal ini
diketahui dari pengamatan terhadap polietilen, polietilen memiliki pola yang sama dengan gas
mulia, etilen berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan me ngkristal atau memadat sesuai
dengan pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. Dispersi muatan terjadi dari
sebuah molekul etilen, C2H4, yang menyebabkan terjadinya dipol temporer serta terjadi
interaksi Van der Waals. Dalam kasus ini molekul H2C=CH2 , selanjutnya
melepaskan satu pasangan elektronnya dan terjadi ikatan yang membentuk rantai panjang atau polietilen.
Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana dikenal dengan istilah polimerisasi.
2. Polarizabilitas
Setelah kita mempelajari gaya van Der waals yang mengkaji tentang kestabilan suatu senyawa intramlekul. Sekarang kita akan mempelajari tentang Polarizabilitas. Polarizabilitas merupakan ukuran kepolaran suatu senyawa, dimana kepolaran suatu senyawa ini ditentuksn oleh momen dipole dari senyawa tersebut menggunakan prinsip “like dissolve like”. Pada prinsip ini suatu senyawa polar akan berikatan/bereaksi dengan senyawa yang bersifat polar dan sebaliknya. Kepolaran suatu senyawa juga dapat dipengaruhi oleh adanya gugus pergi yang menyebabkan kepolaran senyawa tersebut meningkat atau menurun. Polarizabilitas mengungkapkan bagaimana, suatu senyawa nonpolar dapat menjadi polar.
3. Gugus Fungsi
Gugus fungsi adalah atom atau
kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa.
4.
Efek induksi
Ikatan C-C dalam etana adalah nonpolar sempurna karena
ikatan tersebut menghubungkan dua atom yang ekuivalen. Akan tetapi ikatan C-C
dalam kloroetana terpolarisasi oleh adanya atom klor elektronegatif. Polarisasi
ini sebenarnya adalahjumlah dari dua efek. Pertama, atom C-1 telah kekurangan
sejumlah kerapatan elektronnya oleh elektronegativitas Cl yang lebih besar,
diganti secara parsial oleh ikatan C-C yang ada didekatnya mengakibatkan
polarisasi ikatan ini dan suatu muatan positif kecil pada atom C-2. Polarisasi
satu ikatan yang disebabkan oleh polarisasi ikatan tetangga disebut efek
induksi. Efek ini tidak hanya dirasakan oleh ikatan tetangga, namun dapat pula
berpengaruh sampai ikatan yang lebih jauh. Efek ini berkurang dengan
bertambahnya jarak. Polarisasi ikatan C-C menyebabkan pula sedikit polarisasi
tiga ikatan C-H metil.
5. Tautomeri
Bagi kebanyakan senyawa, semua molekul mempunyai struktur yang sama, apakah
struktur tersebut dapat memuaskan atau tidak dinyatakan dengan struktur Lewis. Tetapi
ada juga senyawa lain yang ada dalam satu campuran dari dua atau lebih senyawa
yang secara struktural berbeda, dan campuran berada dalam kesetimbangan yang
cepat. Jika fenomena ini (disebut tautomeri) ada maka ada pergeseran
bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. Di
dalam peristiwa ini ada proton yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul
ke atom yang lain menjadi molekul lain.
6. Regangan ruang
Regangan ruang adalah penyimpangan
(distorsi) yang terjadi pada panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa kimia
siklik dari nilai-nilai standar yang mengakibatkan pemusatan energi potensial
pada molekul tertentu dalam senyawa tersebut. Energi potensial yang terpusat
tersebut akan sebanding dengan gaya regangan ruang.
7. Resonansi
Resonansi selalu menghasilkan perbedaan distribusi kerapatan
elektron bila dibandingkan dengan tidak adanya resonansi dalam suatu molekul.
Sebagai contoh, jika 19 adalah struktur nyata anilin, kedua pasangan
elektron bebas pada nitrogen akan sepenuhnya terletak pada atom tersebut.
Tetapi karena struktur nyata anilin bukanlah 19, tapi hibrida yang
merupakan sumbangan dari bentuk-bentuk kanonik seperti yang diperlihatkan maka
kerapatan elektron bebas tidak hanya terpusat pada nitrogen namun tersebar
merata ke dalam cincin. Penurunan kerapatan elektron pada satu posisi ini disebut
efek resonansi atau mesomeri. Dapat dikatakan bahwa NH2 berkontribusi
atau mendonorkan elektronnya ke cincin melalui efek resonansi, meskipun tidak
ada kontribusiyang benar-benar terjadi. Efek ini muncul dari fakta berubahnya
posisi elektron dari menetapkan
skala elektronegativitas atom-atom namun yang paling luas penggunaannya adalah
skala Pauling yang mana skala ini berdasar pada data termodinamika. Pauling
memikirkan bahwa adalah layak untuk mengharapkan energi suatu ikatan A-B dari
rata-rata aritmetika posisi yang diharapkan di mana
resonansi tidak ada.
8.
Elektronegatifitas
Elektronegativitas adalah suatu konsep
yang dimunculkan oleh kimiawan sebagai hasil pengembangan dari fenomena moment
dipole permanen yang ditimbulkan oleh molekul-molekul asimetris.
Elektronegativitas didefinisikan sebagai tenaga laten dari suatu atom dalam
suatu molekul untuk menarik elektron. Konsep ini tergantung pada teori struktur
kimia organik modern untuk menginterpretasi beberapa sifat seperti: kekuatan
keasaman dan kebasaan energi ikatan molekul simetri A-A dan B-B. Tentu saja hal
ini dapat dipenuhi jika atom A dan B cukup mirip., panjang ikatan kimia,
karakter ionik, volatilitas, kelarutan, potensial redoks, kekuatan ikatan
hidrogen, dan lain-lain. Beberapa metode yang telah diusulkan untuk
9.
Hiperkonjugasi
Hiperkonjugasi. Jenis
delokalisasi ketiga adalah yang melibatkan elektron σ, dan disebut perkonjugasi. Jika suatu
karbon yang mengikat atom hidrogen dan terikat pada atom tak jenuh atau pada
satu atom yang mempunyai orbital bukan ikatan maka untuknya dapat dituliskan
bentuk kanonik seperti.
10. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen
adalah ikatan yang terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan, antara Hidrogen
dan senyawa kovalen lain. Misalnya, HF, NH dan HO. Perbedaan keelektronegatifan
menyebabkan terjadinya ikatan hidrogen.
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, R. K,
1980, Organic Reaction Mechanisms, McRaw-Hill Publishing Company
Limited, New
Delhi.
Dr. Firdaus,
M.S . Modul Pembelajaran FMIPA Unhas No. 41/H4-LK.26/SP3- UH/2009 PROGRAM STUDI
KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
HASANUDDIN.
Efinda Putri Normasari Susanto, http://web.unair.ac.id/admin/file/f_12438_GAYAVANDERWAALS1.pdf
Ferguson,
L. N., 1966, The Modern Structural Theory of Organic Chemistry, Prentice-
Hall of India (Private) LTD,
New Delhi.
Isaacs,
N. S., 1975, Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Jihn Woley &
Sons,London.
Isaacs,
N. S., 1995, Physical Organic Chemistry, 2nd Edition,
Prentice Hall, London.
March,
J., 1985, Advanced Organic Chemistry – Reactions, Mechanisms, and Structure,3rd
Edition, New York.
Terima kasih materinya sangat membantu . Ditunggu postingan selanjutnya.
BalasHapusTerimakasih ..sama-sama..semangat ya..
HapusTerima kasih materinya sangat membantu . Ditunggu postingan selanjutnya.
BalasHapusTerimakasih untuk semuanya..
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat :)
BalasHapusIya, sama-sama..terimakasih kembali..
Hapusterima kasih atas penjelasannya yang sangat lengkap dan bermanfaat :)
BalasHapusTerimakasih ya..semangat ya..
HapusPostingannya bermanfaat sekali. Terimakasih.
BalasHapusTerimakasih..semangat ya..
HapusTerimakasih materinya sangat lengkap
BalasHapusBaiklah..terimakasih..
BalasHapusMateri ini merupakan dasar-dasar mempelajari senyawa organik Fisik lanjutan. Beberapa yang berhubungan adalah Tautomeri, efek induksi dan polarizabilitas(kemampuan senyawa menjadi lebih polar) ya..trmksh
Terima kasih materinya, sangat membantu memahami materi kof secara umum :)
BalasHapus