REGANGAN RUANG
Baiklah, sekarang kita akan mempelajari
tentang regangan ruang. Regangan ruang merupakan penyimpangan dari
ketidakstabilan sudut suatu senyawa karena dapat di pengaruhi oleh efek induksi
dan hiperkonjunggasi.
Pada materi kali ini, akan di bahas
tentang Regangan Ruang yang terjadi pada molekul organik. Molekul organik
memiliki kestabilan yang berbeda, misalnya..Sikloalkana adalah golongan
senyawa hidrokarbon jenuh dengan enam karbon, cincin tertutup ( karbon siklik).
Karena sifat-sifat sikloalkana sangat
mirip dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana
dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik.
Rumus umum
sikloalkana CnH2n.
Dalam
sistem penamaaan, senyawa organik senyawa atom carbon siklik selalu di awali
dengan awalan siklo. Sebagai contoh, sikloalkana yang mengandung 4 atom C
dinamakan siklobutana, yang mengandung 5 atom C dinamakan siklopentana, dan seterusnya.
Pada sikloalkana yang mengandung substituen, pemberian namanya adalah dengan
terlebih dahulu menyebut nama substituen tersebut, diikuti dengan nama
sikloalkananya. Sebagai contoh, siklopentana yang mengandung sebuah substituen
metil diberi nama metilsiklopentana. Bila substituennya lebih dari sebuah
diperlukan penomoran dan dengan memperhatikan urutan alfabetik huruf pertama
masing-masing substituen. Sebagai contoh, 1,4-dimetilsikloheksana,
4-etil-1-metilsikloheksana, dan 1-tersierbutil-4-metilsikloheksana.
Kestabilan
(ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan
Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti
halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam
senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,50)
maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut
ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut
makin reaktif.
Apabila di
tinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor
pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah
pada siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada
sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka.
Besarnya harga regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya
regangan sudut dan regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut
tetrahedral, makin besar pula regangan sudutnya.
Untuk
mengurangi regangan, dapat di lakukan suatu usaha konformasi. sehingga di peroleh suatu kestabilan. Dalam usaha mengurangi regangan agar diperoleh
kestabilan, molekul sikloalkana mengalami konformasi. Pada siklopentana
konformasinya mengakibatkan keempat atom karbonnya berada dalam satu bidang dan
atom karbon kelima membentuk ikatan bengkok. Pada sikloheksana konformasinya
mengakibatkan semua ikatan C-C-C mempunyai sudut 109,50. Salah satu
dari konformasi pada sikloheksana dinamakan konformasi kursi, yang ditandai
oleh adanya dua macam orientasi ikatan C-H, yaitu enam buah ikatan C-H aksial
dan enam buah ikatan C-H ekuatorial. Dikenal pula adanya konformasi perahu pada
sikloheksana, yang kestabilannya lebih rendah daripada konformasi kursi. Jika
satu atom H pada sikloheksana diganti oleh gugus –CH3 atau gugus
lain, maka gugus –CH3/ gugus lain tersebut dapat berposisi aksial/
ekuatorial. Dalam hal ini konformasi yang lebih stabil adalah konformasi dengan
gugus –CH3 berposisi ekuatorial.
Bila
sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka terjadi
isomer cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada 1,2-dimetilsiklopentana.
Dalam penggambaran strukturnya, cincin siklopentana digambarkan sebagai
segilima datar, dengan ketentuan bila kedua substituennya terletak pada sisi
yang sama dari bidang cincin dinamakan isomer cis, sedangkan bila berseberangan
dengan bidang cincin dinamakan isomer trans. Pada sikloheksana juga dijumpai
isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan konformasi kursi, yang
masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial. Sifat-sifat
fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik
didih dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat
bereaksi dengan senyawa lain). Reaksi sikloalkana dengan oksigen dapat
menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan dengan halogen
terhadi reaksi substitusi atom H oleh atom halogen. Khusus untuk siklopropana
dan siklobutana, dengan kondisi reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan
cincin.
Di alam
sikloalkana terkandung dalam minyak bumi bersama-sama dengan alkana. Kandungan
sikloalkana dalam minyak bumi berkaitan erat dengan tempat mendapatkannya
minyak bumi tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi yang berasal dari California
banyak mengandung sikloalkana. Dalam industri minyak bumi, sikloalkana dikenal
dengan nama naftalena.
Untuk
membuat sikloalkana, dapat digunakan bahan dasar senyawa alifatik, atau senyawa
aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat dengan reaksi Freud, yaitu dengan
mereaksikan 1,3-dibromopropana dengan logam seng. Untuk membuat sikloheksana
dapat ditempuh dengan cara hidrogenasi benzena dengan katalis Ni, pada suhu dan
tekanan tinggi.
(Sumber: Parlan.
(2003). Kimia Organik I. Universitas Negeri Malang. Hal: 38-40)
Terima kasih ulasan yang sangat bermanfaat .
BalasHapusBaiklah..terimkasih
BalasHapusterimakasih materinya sangat bermanfaat
BalasHapusIya, sama-sama..terimakasih..semangat ya..
HapusTerimakasih, materinya sangat bermanfaat. apakah gugus fungsi dapat mempengaruhi suatu regangan? mohon penjelasannya.. terimkasih
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya ya..Menurut saya, gugus fungsi dapat mempengaruhi terjadinya Regangan Ruang, hal ini dapat di jelaskan karena..gugus fungsi memiliki kereaktifan yang tinggi..sehingga dapat memungkinkan terjadinya reaksi pada senyawa lain, dan perubahan konformasi menuju kestabilan..akan menyebabkan terjadinya regangan ruang..ya..terimakasih
Hapusterima kasih atas materinya sangat lengkap dan bermanfaat,namun saya ingin bertanya pada suatu regangan tentunya terjadi perubahan sudut ikatan apakah perubahan tersebut juga mempengaruhi dari sifat molekul yang mengalami regangan,terima kasih mohon dijawab
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya, regangan ruang yang terjadi akibat suatu molekul untuk mencapai kestabilan, dapat mempengaruhi sifat dari molekul tersebut. Hal ini dapat di sebabkan karena, perubahan sudut akan mempengaruhi konformasi dan kereaktifan suatu senyawa. Senyawa yang mengalami regangan ruang, merupakan senyawa yang stabil..sehingga, lebih kurang reaktif dari pada bentuk senyawa sebelum mengalami regangan ruang ya..terimakasih
HapusPostingannya bermanfaat sekali. Terimakasih.
BalasHapusTerimakasih..semangat ya..
HapusTerimakasih ya materinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih saudari nurma, materinya cukup lengkap :)
BalasHapus