Selasa, 20 Juni 2017

LOMBA BLOG UNIVERSITAS JAMBI ( F1C114010) " UJI AKTIVITAS SENYAWA EUSIDERIN I DARI SERBUK KAYU BULIAN DENGAN PELARUT n-HEKSANA SEBAGAI PENGENDALI LAYU FUSARIUM PADA TOMAT"



UJI AKTIVITAS EUSIDERIN I DARI SERBUK KAYU BULIAN DENGAN PELARUT
n-HEKSANA SEBAGAI PENGENDALI LAYU FUSARIUM PADA TOMAT

Penggunaan fungisida sintesis telah banyak pemanfaatannya terutama dalam bidang pertanian. Salah satu pemanfaatan fungisida sintesis adalah digunakan untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat. Namun, bahan sintesis ini dapat berdampak sebagai bahan pencemar lingkungan bahkan dapat terakumulasi saat terkontaminasi langsung dengan tubuh melalui makanan.
Di Indonesia, petani tomat merupakan salah satu sumber akomodir bahan pangan. Namun, tidak jarang juga petani sering diresahkan oleh beberapa penyakit pada tanaman yang dapat mengganggu laju pertumbuhan tanaman yang selanjutnya dapat berdampak pada produksinya. Salah satu penyakit tanaman tomat yang merupakan masalah penting bagi petani adalah penyakit layu fusarium pada tomat. Penyakit layu fusarium pada tomat dapat terjadi pada semua umur tanaman dan disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici.  Menurut penelitian Harizon,dkk (2001), cendawan patogen Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici dapat dikendalikan dengan bahan biofungisida alami berupa senyawa Eusiderin I.
Kayu Bulian (E. zwagery) merupakan salah satu spesies tanaman kehutanan utama di Provinsi Jambi yang telah lama dimanfaatkan masyarakat Jambi sebagai bahan bangunan, mengingat daya tahan kayu ini terhadap rayap dan jamur pelapuk kayu sangat kuat (Afrida, 2002). Kayu bulian dominan mengandung senyawa Eusiderin I yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah penyakit pada pertanian tomat selama ini. Hasil penelitian terdahulu diketahui Eusiderin I menunjukan aktivitas anticendawan terhadap Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici secara in vitro, dengan menghasilkan presentase penghambatan secara berturut-turut 49.80 %, 36.55 % dan 24.47% pada konsentrasi 5, 4 dan 3 ppm (Harizon dan Muhaimin, 2004).
Selain itu, senyawa Eusiderin A yang juga terdapat pada kayu bulian dan cukup efektif untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium pada tanaman tomat dengan konsentrasi 5 ppm dengan formulasi yang dikembangkan adalah EC (emulsifiable concentrate) menunjukan tingkat kerusakan tanaman tomat oleh patogen lain kecil dan produktivitas tanaman tomat lebih tinggi, (Muhaimin, dkk. 2015).
Hal ini menunjukan bahwa jenis senyawa Eusiderin dapat digunakan sebagai antifeedan dan antijamur juga sebagai pengendali penyakit layu Fusarium pada tanaman tomat. Pada Artikel ini, penulis melanjutkan pemanfaatan Eusiderin I (senyawa dominan) pada kayu bulian dengan memanfaatkan serbuk kayu bulian sebagai bahan baku sumber senyawa Eusiderin I. Serbuk kayu bulian, selama ini hanyalah sebagai limbah kayu yang belum memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
Menurut penelitian Harizon (2009), pemanfaatan senyawa Eusiderin I dari kayu Bulian di isolasi dengan pelarut kloroform dan bahan pengemulsi berupa SDS (detergen). Pemilihan pelarut nonpolar didasarkan pada sifat senyawa Eusiderin yang lebih dominan nonpolar. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi terkecil yakni 3 ppm, senyawa Eusiderin I memiliki tingkat efikasi yang tinggi karena hanya satu tanaman tomat yang mati setiap perlakuan.
Pada artikel ini, penulis mengajukan suatu gagasan yaitu melanjutkan penelitian sebelumnya dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu Bulian (E. zwagery) sebagai sumber senyawa Eusiderin I dengan pelarut n-heksana pada konsentrasi yang lebih rendah dari sebelumnya yakni 0.005 ppm, 0.1 ppm, 0.5 ppm, 1.0 ppm, 1.5 ppm dan 3 ppm. Pemilihan pelarut n-heksana didasarkan pada sifatnya yang juga bersifat nonpolar yang selanjutnya dapat dibandingkan dengan pelarut kloroform pada penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan memiliki beberapa tahapan antara lain berupa pengembangan Formulasi senyawa Eusiderin dari kayu Bulian dengan pelarut n-heksana dan bahan pengelmusinya berupa SDS (detergen), dan Uji aktivitas sitotoksik Eusiderin I secara in vivo pada tanaman tomat. Hasil hipotesa menunjukan pada konsentrasi 0.05 ppm,senyawa Eusiderin belum memiliki aktivitas sebagai pengendali Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici. Pada konsentrasi 1.5 ppm menunjukan kemampuan Eusiderin I cukup tinggi. Semakin besar konsetrasi yang digunakan semakin besar juga sifat sitotoksik senyawa Eusiderin I sebagai pengendali penyakit layu Fusarium pada tanaman tomat.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan dan gagasan –gagasan baru yang dipaparkan, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pertanian yang banyak disebabkan oleh jamur selama ini. Selain itu, hasil isolasi Senyawa Eusiderin I yang berasal dari serbuk kayu Bulian ( Tanaman Lokal Provinsi Jambi) dapat menjadi landasan untuk membuat Formulasi sintesis senyawa Eusiderin dengan skala yang lebih besar dan berfungsi sebagai biofungisida yang ramah lingkungan dan kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Afrida. 2014. Isolasi Senyawa Alkaloid dari Daun Bulian (Eusideroxylon zwagery
t.et B). Volume 6 : 02.
Afrida. 2002. Pemanfaatan Serbuk Kayu Bulian (Eusideroxylon zwager T. et B)
sebagai Insetiksida Hayati terhadap Penggerek Polong Kedelai, Etiella
zinckenella Treitschke. Laporan Hasil Penelitian Hibah Bersaing X Tahun
Anggaran 2002.
Harizon. 2009. Biofungisida Berbahan Aktif Eusiderin I untuk Pengendalian Layu
Fusarium Pada Tomat. Laporan Hasil Penelitian 2009.
Harizon, Syamsurizal dan Afrida. 2001. Eksplorasi Potensi Kimia Tanaman Bulian
 (Eusideroxylon zwagery). Laporan Penelitian DIKTI, Departemen Pendidikan
Nasional.
Harizon dan Muhaimin. 2004. Analisis Potensi Senyawa Eusiderin I, Senyawa B, C,
D  dan E dari  (Eusideroxylon zwagery) sebagai Fungisida Hayati. Laporan
Hasil Penelitian, DIKTI, Departemen Pendidikan Nasional.
Muhaimin, Harizon, Suryo Wiyono, dan Meity Suradji Sinaga. 2015. Efikasi
Formulasi Fungisida Eusiderin A dari Kayu Bulian (Eusideroxylon zwagery)
terhadap Penyakit Layu Tanaman Tomat. Prosiding Semirata 2015 ,
Universitas Tanjungpura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar